Sabtu, 26 Juni 2010

Jumat, 21 Maret 2008

TAK KALA KEPUTUS ASAAN MENJEMPUT

Aku berbaring beralaskan lengan sebagai bantal .Di bawah langit Pleiades yang mengarah ke Mars dan membayang-bayangi Cancer.Aku berdiri Untuk mencari kebenaran Kehidupan Extra Terrestrial.


Pengihinaan dan pengucilan ku terima setiap detik dan waktu,setiap hari dan bulan.hujan tawan dan sindiran seraya Buih Di Lautan serta terus menerus seperti Bumi Mengorbiti Matahari,

kuat kah aku menghadapi ini.

Kuberjalan mencari pembuktian kehidupan cerdas luar sana.Suatu saat nanti kuberjanji kepada Raksasa Jupiter dan Sikecil Pluto,Untuk menyongsong kebenaran KETIDAK SENDIRIANNYA KITA.

Teriakan Hati Ku

1_368466177l.jpg

Salam Irfan Dari Ufonesia

Teori Nebula Matahari


Telah menjadi bukti di tahun 1960-an kalau banyak tanda di meteorit sedah dapat dipahami sebagai akibat dari kondensasi uap air panas. Sejumlah studi teoretik dilakukan terkait dengan tahapan kondensasi dari materi yang membentuk Tata Surya. Hasilnya pendinginan terjadi pada temperatur dan tekanan yang beragam. Hal ini semakin memperkuat ide materi di awal terbentuknya Tata Surya berada dalam bentuk gas panas. Tahun 1972, Safronov mempublikasikan teorinya tentang pembentukan planet dari materi-materi hamburan. Nah, meskipun hasil dari Safronov ini mengindikasikan jangka waktu yang sangat panjang dalam pembentukan planet-planet, namun model yang ia berikan menjadi sebuah struktur yang baik dalam memecahkan permasalahan skala waktu pembentukan.

Dengan latar belakang model dari Safronov, terjadi kebankitan kembali teori dualistik Laplace, yang menyebutkan pembentukan Matahari dan planet-planet terjadi secara spontan dari bola gas dan debu yang berputar lambat. Perbedaan teori ini dengan teori sebelumnya adalah, teori baru ini bisa mengatasi masalah yang ada dalam teori sebelumnya. Semenjak itu berbagai studi dilakukan untuk menelaah Teori Nebula Matahari. Teori ini juga menjadi paradigma paling dominan dalam cosmogony sepanjang dekade terakhir abad 20. Mdel ini masih dalam pengembangan dan belum benar-benar mencapai tahap kesepakatan terhadap peristiwa yang membentuk Tata Surya sampai keadaan sekarang. Namun ada beberapa ide besar yang dominan digambarkan dalam teori nebula matahari ini.

Ide awal muncul dari Cameron yang pada tahun 1978 menyatakan salah satu kesimpulan awal bahwa Disuatu tempat di nebula matahari, dimanapun keluar dari orbit Merkurius, temperatur dalam nebula matahari yang tidak diganggu cukup tinggi untuk dapat melelehkan materi padat dalam butiran antar bintang.

Problem terbesar dari teori Laplace adalah distribusi momentum sudut. Pada saat nebula terbentuk, momentum sudut akan ditransfer dari bagian dalam materi yang terkondensasi ke bagian piringan yang terbentuk di bidang ekuatorial. Sejumlah kemungkinan mekanisme juga diberikan untuk memecahkan bagaimana transfer momentum sudut itu terjadi :

  1. Turbulensi (perputaran) viskositas didalam piringan
  2. Efek gravitasional yang mengacu pada pembentukan lengan spiral di piringan
  3. Interaksi antara materi terionisasi yang meninggalkan area pusat dan bidang magnetik yang terbentuk didalamnya.
  4. Transport momentum sudut oleh gelombang yang terjadi di dalam piringan.

Dalam teori Nebula Matahari, titik awal pembentukan planet terjadi saat sebagian besar piringan terdiri dari komposisi gas dengan 1 – 2% materi padat dan temperatur yang semakin dingin dengan pertambahan jarak.

Pada beberapa versi awal teori ini, piringannya cukup masif sekitar 1 massa Matahari dengan kerapatan dan temperatur didalamnya seperti yang ada di daerah Jupiter dan memenuhi kriteria Jeans. Piringannya sendiri tidak stabil secara gravitasi sehingga planet gas raksasa akan terbentuk secara spontan. Masalahnya planet yang akan dibentuk sangat banyak, sehingga para peneliti meninggalkan teori ini. Pemecahan yang diberikan kemudian adalah massa piringan hanya berkisar antara 0.01 – 0.1 massa Matahari. Kondisi ini konsisten dengan hasil pengamatan dan planet yang terbentuk juga harus melalui proses akresi.

Akresi planet terrestrial (kebumian) dan inti padat plant gas raksasa diasumsikan terjadi dalam 2 tahap. Tahap pertama melibatkan pembentukan planetesimal. Planetesimal (ukuran ratusan meter sampai puluhan kilo meter) merupakan kumpulan debu yang membentuk lapisan tipis di bidang piringan. Pada kondisi ini keadaan sangat tidak stabil dan kondensasi materi padat di dalamnya akan membentuk planetesimal. Pada setiap area cincin nebula, akan ada satu objek yang dominan dan kemudian menangkap dan mengakresi planetesimal disekelilingnya membentuk sbeuah objek baru. Jika inti planet gas sudah terbentuk, ia akan mulai menarik gas di nebula untuk membentuk planet gas. Proses ini terjadi dalam waktu yang cukup singkat sekitar 105 tahun.

Untuk pembentukan satelit, tidak ada teori yang spesifik selain satelit merupakan objek yang terbentuk dengan mekanisme sama dalam skala ukuran yang lebih kecil. Karena itu, keruntuhan proto-planet harusnya membentuk piringan pada bidang ekuatorial dan kondensasi proto-satelit akan juga terbentuk didalamnya.

Hal-hal penting dan permasalahan yang dihadapi Teori Nebula Matahari, antara lain :

  1. Teori ini merupakan teori monistik yang secara simultan berurusan dengan pembagian massa dan momentum sudut.
  2. Beberapa mekanisme atau kombinasi mekanisme harus ditunjukkan untuk dapat mentransfer momentum sudut yang cukup dari Matahari yang berkondensasi ke piringan.
  3. Harus juga ditunjukkan kalau planet akan terbentuk pada skala waktu yang sesuai dengan masa hidup piringan yang sudah diamati ( <>7 tahun)
  4. Kelebihan materi piringan yang tersisa setelah pembentukan planet harus dibuang.
  5. Model ini hanya memprediksikan sistem planar, maka kemiringan sumbu putaran Tata Surya harus dapat dijelaskan.

sumber : The Origin and Evolution of the Solar System (M. M. Woolfson)

http://simplyvie.com/2007/12/03/teori-nebula-matahari/

Mau Mencoba Rasanya Terbang ke Mars?

LE BOURGET, RABU - Misi berawak ke Mars masih menjadi mimpi, namun simulasi ekspedisi yang mirip kondisi sebenarnya hingga ratusan hari akan segera dilakukan. Badan antariksa Eropa (ESA) dan Russia (Roskosmos) telah menyepakati program kerja sama tersebut dan membuka kesempatan kepada publik untuk berpartisipasi.
Enam orang sukarelawan akan direkrut untuk menjalani kehidupan di sebuah ruangan terisolasi selama 520 hari atau sekitar 17 bulan. Mereka akan menjalani aktivitas rutin sehari-hari, serangkaian simulasi penanganan kondisi darurat, penelitian ilmiah, termasuk menghadapi kebosanana dna konflik pribadi yang terjadi sepanjang penelitian.

Simulasi akan dilakukan pada sebuah ruangan seluas 550 meter kubik atau setara dengan 9 truk kontainer di sebuah institut riset di Moskwa akan didesain menyerupai modul-modul di dalam pesawat ulang alik. Makanan yang disediakan tak jauh berbeda dengan menu yang disantap para awak di stasiun antariksa internasional (ISS) saat ini.

Begitu pintu ruang ditutup, seluruh sukarelawan di dalamnya tidak dapat melakukan kontak langsung dengan dunia luar kecuali menggunakan sambungan radio dengan jeda 40 menit. Komunikasi dengan jeda yang lama sengaja dibuat untuk menggambarkan suasana yang harus mereka alami saat berada di Mars.

Dengan asumsi jarak tempuh ke Mars 56 juta kilometer, butuh waktu sekitar 250 hari untuk menuju ke sana dan 240 hari untuk kembali. Jika penelitian di Mars berlangsung 30 hari, maka dibutuhkan waktu 520 hari. Tujuan dari eksperimen ini adalah mempelajari tantangan perubahan psikologis yang harus dihadapi para astronot saat melakukan perjalanan ke Mars.

Perjalanan ke Mars bukanlah sesuat yang mustahil. AS telah menyiapkan rencana melakukan ekspedisi ke Bulan pada tahun 2018 sebagai pemanasan untuk menjangkau Mars. Meski demikian target waktu ke Mars belum ditentukan.

Untuk menjadi sukarelawan dalam simulasi ini terbuka untuk umum. Sayangnya, kesempatan tersebut hanya terbuka bagi warga negara Russia dan negara-negara Eropa. Dalam satu simulasi akan dilakukan empat orang dari Russia dan dua orang dari Eropa.

Pada tahap awal yang dimulai pertengahan 2008, simulasi baru akan dilakukan sampai 105 hari saja. Simulasi pemanasan ini akan dilakukan dua kali sebelum simulasi selama 520 hari dilakukan pada akhir 2008 atau awal 2009.

"Prosedur seleksi seperti perekrutan astronot ESA, meski akan lebih menekankan pada faktor psikologis dan ketahanan terhadap stress darpada sekedar kemampuan fisik," tulis ESA dalam rilisnya. Tawaran ini terbuka bagi pria maupun wanita dan yang lolos akan mendapat bayaran 158 dollar AS perhari.

http://64.203.71.11/ver1/Iptek/0706/20/235421.htm

Sumber: AFP
Penulis: Wah

Mengamatan bintang secara offline

Kemaren saya dapat email dari langitangkasa.com mengenai mengamatan bintang secara offline email nya berisi.

Yth Ufonesia,
Salam kenal, nama saya Avivah dari langitselatan.com. Untuk planesphere kami selama ini lebih sering menggunakan Stellarium yang bisa didownload secara gratis di www.stellarium.org atau untuk yang online bisa anda dapatkan di www.langitselatan.com/skymap
Kalau planesphere yang berbentuk cetak, bisa anda dapatkan di planetarium Jakarta. Namun saya menyarankan anda menggunakan stellarium karena bisa dicek real time.
Hormat saya,
Avivah Yamani

Pada saat saya coba di computer secara online program ini sangat menarik sekali,kita bisa mengetahui ribuan bintang dan galaksi serta rasi-rasi nya deface dari program ini juga sangat mudah di oprasikan nya ditambah dengan Bahasa Indonesia sangat cocok untuk yang pasif berbahasa Inggris seperti saya J

Sekali lagi saya berterimakasih ke pada kawan-kawan langitselatan yang sudah memberikan program ini ke pada saya program ini sangat berguna untuk pengunjung blok saya.

saya sedang mempelajari program ini lebih dalam nanti di posting berikutnya saya akan membeberkan secara detail luar dalam program ini.

Thx